Pages

Tuesday, June 28, 2011

Kucel In Memorian

Sedang termenung sendiri seraya iler netes-netes dan mata juling. Benar-benar galau (nempel di jendela). Bukan karena mikirin si nunun gak ketangkep" aku jadi begini. Bukan sama sekali. Percayalah....
Tapi... karena aku sedang teringat sesuatu yang ijo, kecil, imut, selalu bawa tameng. apa hayooo??hayooo apa??gak tau? nyerah...??? ya uda deh aku jawab ya.... jawabannya adalah jenk jenk jenk..
Dia adalah kuceeeellll.... sapa itu kucel???
Agak berat sebenarnya aku menceritakannya, benar-benar menyayat hati kisahnya kawan. Tapi aku harus kuat demi dia.
Baik mari kita mulai...
Beberapa tahun yang lalu saat aku masih berstatus mahasiswi unyu pernah punya piaraan sehewan baby kura-kura. Kenapa aku bisa memelihara dia yang notabenenya aku merupakan penyayang pembunuh binatang.
Awal kisah adalah dulu di jalanan kampus biruku (sebutan kampusku) suka ada orang yang ngejual kura" kecil. Pertama liat aku excited banget. Kura-kura balita jalan mondar mandir di kotak plastik bening yang ada hiasan pepohonan dan batuan. Sungguh menggugah selera keibuanku untuk memeliharanya.
Nah, seorang sahabatku yang emang kerjaannya suka berduaan denganku kalo ngampus (koq agak aneh ya kalimatnya) sedang tersesat di alam bawah sadarnya ngadiahin tu baby kura pas aku ultah ke yang ke-17an lebih dikit (lebih tepatnya 20 tahun ke atas). Mungkin dia menangkap pancaran mupeng dari wajahku tapi gak ada uang niat untuk beli.
Cerita keji pun tercipta. Awalnya aku seneeeng banget dapet kado tu kura. Rasanya seperti membelah angkasa naek paus akrobatik.. (sudah cukup). Aku membayangkan akan melewati hari-hariku berdua dengannya dengan romantisme yang indah. Aku bakal gak konsen kuliah karena dia selalu membayangiku dan ingin cepat-cepat pulang menemuinya.