Pages

Saturday, November 13, 2010

Berawal dari Sini

posting pertamaaaa....yeayyy..... \(^_^)/
pasang kuda"....kaki ditekuk...konsentrasi...tarik nafas....

let's start....

Aku lagi pengen bongkar lembaran hidupku di tumpukan paling bawah dari memori otakku. Untung saja setelah berpuluh-puluh tahun masih tersimpan kisah-kisah hidupku walo agak acak adul dan ndusel-ndusel karena space otak seadanya. Kalo dianalogikan sebuah rumah, ya tipe rumah sangat sederhana tapi sukur aja deh gak ukuran 2x1. Kuburan donk,hohooo....

Sebelum berwujud seperti sekarang ini, dulunya aku adalah makhluk kecil dengan gigi depan warna hitam digrogoti ulat, dulu nyebutinnya "geges"(baca e nya seperti kalo bilang demo). Letaknya yang sangat strategis warna hitam itu sangat mudah sekali terlihat. Di umurku yang masi ingusan itu cukup mengurangi tingkat kepedeanku sekitar 10 % lah. Tapi karena terbiasa aku tidak peduli. Tidak lebih seperti sebuah hiasan kancing di baju.
Aku benci ketika bertemu orang baru kenal pasang tampang paling manis yang dia punya kemudian bertanya : "adek....namanya siapa?". Setiap terjadi seperti itu ingin rasanya protes sama ortu njaluk dibanca'i maneh kemudian mengubah namaku menjadi angel, jesica ato alicia jg boleh. tapi kayaknya ortuku gak mau deh melakukan hal se-extrim itu. Jadi tetap pada takdirku. Dengan menekan suara dan malu aku berkata "Rezkiyah"....dan sang penanya pura-pura budeg dengan meminta mengulangi. Terpaksa aku mengulangi dengan menaikkan nada satu oktaf. Sayangnya usahaku sia-sia, suraku gak nyampe ke gendang telinganya. Jambrrrooonkkk....kudu tak jejek ae wong iki. Beruntung waktu itu masi TK jadi masi polos dan lugu. Belom bisa meso sekeren itu. Dengan sangat berat hati aku memperjelas ejaan namaku dengan suara nyaring. Akhirnya usahaku berhasil. Dia tersenyum lebar dan sepertinya ngempet guyu( hah...itu kan yang kau mau dari tadi >,<). Sang penanya : " oooohhh...cadel ya??". Aku meringis pedih. Kejadian ini gak terjadi satu ato dua kali dalam hidupku. Kepedeanku berkurang lagi sekitar 25% . Berbicara adalah kebutuhan primer dan naasnya beribu-ribu kosa kata bahasa Indonesia mengandung huruf 'R'. Dikemudian hari saat aku beranjak dewasa menginspirasiku untuk mengarang novel berjudul "My Life Without 'R' (terdengar sorakan:NGACOOO!!!). Alhamdulillah...tragedi 'R' itu berakhir saat usiaku 11 tahun setelah tiap hari, tiap jam, tiap detik mengulang kata" biru dan uler. yesssss..... huruf yang sangat luar biasa mempengaruhi kehidupan seseorang. Tapi masi jadi misteri buat aku kenapa orang bisa bilang 'R' gak seperti setiap manusia dilahirkan bisa makan.
Aku kan uda bilang aku imut-imut jadinya badanku imut, tangan imut, kaki imut, tinggi juga imut. Lebih tepatnya disebut pendek dan krempeng. Sebenarnya that's no matter. Paling tidak aku masi hidup. Tapi bagi komunitas anak-anak yang suka membandingkan dan menjadi yang 'ter-' aku gak dianggap apa-apa. Ketika salah satu dari mereka bergantian berdiri di sampingku tidak ada yang mampu menyaingi tinggiku yang minimalis aku hanya bisa terpuruk berlari ke pojok ruangan gelap dan meratap disana. Aaaaah..tidak...pada kenyataanya dulu aku cuma cengangas cengenges, mengepalkan tangan dan meyakinkan diri Life Must Go On. Kasus ini cukup 15% aja mengurangi pedeku.
Aku hanya mengantongi 50% persen kepedean menjalani masa kecilku....is it bad????
Bersukur dengan apa yang kita miliki yang telah Allah berikan. Semua tercipta dengan seimbang. Kelebihan ada seiring adanya kekurangan dan sebaliknya. Tidak ada alasan untuk memandang rendah orang lain, menganggap kita lebih baik atau lebih hebat dari orang lain. Menjadikan hidup ini lebih bermanfaat dari apa yang kita punya.

2 comments: